ILUSTRASI. Pekerja sedang memugar bangunan Kantor Balaikota Kota Semarang berlatar belakang bendera raksasa merah putih Gedung Bank Jateng. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KANTOROBAT.COM – JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) berencana melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Bank ini telah memasukkan rencana penyusunan kajian IPO tersebut dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2021.
Namun, pelaksanaan IPO tersebut masih dalam rencana perseroan tahun ini. Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Bank Jateng mengatakan, pihaknya masih harus melakukan kajian terkait ketentuan perundang-undangan yang memerlukan sinkronisasi.
Sinkronisasi itu di antaranya mengenai ketentuan kepemilikan satu pemerintah daerah atas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibatasi minimal 51%.
“Sementara dengan pelaksanaan IPO, ada potensi kepemilikan salah satu Pemda atau dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, akan terdilusi ke bawah 51%,” kata Dwi pada KANTOROBAT.COM, Selasa (19/1).
Baca Juga: Pemerintah akan gelontorkan Rp 66,99 triliun untuk perbankan
Oleh karena itu, Bank Jateng juga sekaligus mengkaji alternatif permodalan tanpa IPO sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di antaranya penambahan modal dari pemegang saham eksisting atau mengundang investor strategis.
Apabila sinkronisasi aturan tidak ada kendala yang signifikan, Bank Jateng bisa saja melakukan IPO tahun ini.
“Belum bisa kita tetapkan (sekarang). Bisa jadi tahun ini atau tahun depan sepanjang tidak ada kendala yang signifikan, terutama kendala perundang-undangan,” pungkas Dwi.
DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KANTOROBAT Store.
Average Rating